Kurang Tidur, Benarkah Dapat Menyebabkan Sakit Kepala?

Kurang Tidur, Benarkah Dapat Menyebabkan Sakit Kepala?
Credit: Freepik. Masalah tidur dapat berpengaruh secara langsung menyebabkan sakit kepala yang Anda alami.

Bagikan :


Pernahkah Anda mengalami sakit kepala sebelah saat bangun pagi? Sakit kepala sebelah atau migrain adalah salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami. Bila Anda sering merasa sakit kepala sebelah, sebaiknya periksa kembali kualitas tidur Anda. Pasalnya, kondisi kurang tidur dapat menyebabkan sakit kepala sebelah.

 

Apa Itu Kurang Tidur?

Ketika mendengar istilah kurang tidur, banyak orang beranggapan bahwa kurang tidur adalah insomnia. Namun sebenarnya insomnia dan kurang tidur adalah dua kondisi yang berbeda.

Insomnia adalah kondisi dimana Anda sulit tidur, tidak bisa tidur nyenyak, sering terbangun saat tidur atau semuanya. Insomnia merupakan salah satu penyebab kondisi kurang tidur yang paling sering terjadi.

Insomnia sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal seperti stres, jadwal kerja atau bepergian yang padat, kebiasaan tidur yang buruk atau terlalu banyak makan.

Kurang tidur bukan hanya dapat membuat Anda tidak merasa segar saat bangun tidur, namun kondisi ini juga dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik Anda. Salah satunya adalah sakit kepala.

Baca Juga: Penyakit Insomnia - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

Bagaimana Kurang Tidur dapat Menyebabkan Sakit Kepala?

Para ahli telah lama meneliti hubungan antara masalah tidur dengan gangguan sakit kepala termasuk di antaranya migrain, sakit kepala tipe tegang dan cluster. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang mengalami sakit kepala sebelah cenderung mengalami kurang tidur jika dibandingkan dengan sakit kepala lainnya.

Bukan hanya meningkatkan risiko migrain, kurang tidur juga dapat meningkatkan keparahan dan frekuensi migrain.

Menurut para ahli, hal ini disebabkan oleh kerja senyawa kimia dalam tubuh yang disebut serotonin. Serotonin bertugas mengatur siklus tidur dan suasana hati dalam tubuh. Jika tubuh Anda kurang tidur, kadar serotonin akan terganggu dan Anda akan mengalami masalah tidur.

Di sisi lain, serotonin yang tidak seimbang juga dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga menyebabkan aliran darah ke otak tidak lancar. Kondisi ini juga dapat menyebabkan sakit kepala.

Baca Juga: Benarkah Orang dengan Obesitas Lebih Berisiko Mengalami Migrain?

 

Namun permasalahan sakit kepala bukan hanya disebabkan oleh kondisi kurang tidur. Terlalu banyak tidur juga dapat menyebabkan masalah sakit kepala.

Dilansir dari Sleep Foundation, terlalu banyak tidur juga dapat memicu sakit kepala sebelah. Biasanya kondisi ini dialami oleh orang yang memilih tidur terlalu banyak di akhir pekan untuk mengganti kurang tidur dalam sepekan.

 

Penanganan Gangguan Tidur dan Sakit Kepala

Ada berbagai perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tidur dan sakit kepala secara terpisah. Masing-masing penanganan dapat disesuaikan dengan penyebab gangguan tidur atau sakit kepala tersebut.

Namun dilansir dari Verywell Health, ada satu perawatan yang dapat mengatasi gangguan tidur dan sakit kepala secara bersamaan yaitu CBTi atau Cognitive-Behavioral Therapy for Insomnia. Pada perawatan ini terapis akan mengintervensi cara-cara ke pasien agar dapat lebih rileks, memiliki kebiasaan tidur yang lebih baik dan memperbaiki pola pikir tentang tidur.

Sebuah penelitian di tahun 2016 mengungkapkan bahwa orang dengan insomnia dan migrain kronis yang menjalani terapi CBTi mengalami gejala migrain berkurang secara signifikan.

 

Masalah tidur dapat berpengaruh secara langsung menyebabkan sakit kepala yang Anda alami. Apabila Anda mengalami masalah tidur dan sering mengalami sakit kepala, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 16:44